cover
Contact Name
Kusairi
Contact Email
kusairi@uin-malang.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
neutrino@uin-malang.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Neutrino
ISSN : 19796374     EISSN : 24605999     DOI : -
Core Subject : Science,
Jurnal NEUTRINO (ISSN:1979-6374 / EISSN:2460-5999) adalah jurnal fisika yang dikelola dan diterbitkan oleh Jurusan Fisika Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. Jurnal NEUTRINO ini menjadi media bagi para akademisi dan praktisi untuk mengembangkan bidang fisika dan aplikasinya. Disamping itu Jurnal NEUTRINO bisa dijadikan sebagai media komunikasi ilmiah antar fisikawan baik di Indonesia juga seluruh dunia. Jurnal NEUTRINO memuat kajian-kajian fisika baik kajian teoritik, hasil eksperimen dan aplikasinya seperti fisika material, instrumentasi, komputasi, biofisika, fisika medis, fisika lingkungan, fisika teori, fisika nuklir, geofisika, elektronika, optika dan energi terbarukan. Jurnal NEUTRINO terbit 2 (dua) kali dalam setahun (April dan Oktober).
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "JURNAL NEUTRINO (Vol 7, No 1" : 8 Documents clear
IDENTIFIKASI DAN APLIKASI PENGENALAN SPEKTRUM BUNYI GAMELAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA MATLAB Ariyanto, Eko; Hananto, Farid Samsu
Jurnal Neutrino JURNAL NEUTRINO (Vol 7, No 1
Publisher : Department of Physics, Maulana Malik Ibrahim State Islamic University of Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.633 KB) | DOI: 10.18860/neu.v7i1.2633

Abstract

Gamelan merupakan salah satu alat musik tradisional dari pulau Jawa. Seperangkat gamelan terdiri dari berbagai macam alat musik yang dimainkan secara bersama-sama. Karena perpaduan antara bunyi gamelan satu dengan bunyi gamelan yang lainnya menggambarkan keselaraasan dalam kehidupan bermasyarakat. Namun seiring berjalannya waktu, peminat gamelan semakin sedikit dan orang pembuat gamelan juga semakin sulit dijumpai.Gamelan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: Gong, Kempul, Kenong dan Bonang Penerus. Bunyi gamelan akan diidentifikasi dengan caramencari frekuensi-frekuensi bunyi gamelannya. Dengan menggunakan metode Fast Fourier Transform (FFT) suatu bunyi yang berdomain waktu dapat diubah menjadi domain frekuensi dengan salah satu software Matlab.Proses dalam jaringan syaraf tiruan Backpropagation ini menggunakan jumlah neuron yang bervariasi, diantaranya: 70, 80, 90, 100 dan 110 untuk mengetahui keakuratan jaringan dalam mengenali data yang diujikan. Hanya jumlah neuron 110 lah yang dapat mengenali data pengujian sebesar 99% untuk data pengujian pelatihan dengan MSE 0.0001233 pada epoch ke 1000. Maka hasil dalam penelitian ini jaringan dapat mengenali data pengujian dengan benar. Sehingga mengidentifikasi spektrum bunyi menggunakan jaringan syaraf tiruan dapat digunakan untuk mengenali berbagai bunyi gamelan bahkan bunyi yang lainnya.
PENGARUH PAPARAN GELOMBANG INFRASONIK (8-12 Hz) TERHADAP KECERDASAN DAN VISKOSITAS DARAH (HEMATOKRIT) MENCIT Qomariyah, Millatul; Mulyono, Agus
Jurnal Neutrino JURNAL NEUTRINO (Vol 7, No 1
Publisher : Department of Physics, Maulana Malik Ibrahim State Islamic University of Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.268 KB) | DOI: 10.18860/neu.v7i1.2634

Abstract

Kecerdasan merupakan suatu kemampuan yang dimiliki seseorang untuk memecahkan masalah dalam kehidupannya sehari-hari.  Pada era globalisasi saat ini kecerdasan menjadi semakin penting agar mampu bersaing dengan yang lain. Ada banyak cara untuk meningkatkan kecerdasan seseorang  salah satunya adalah dengan melatih gelombang otak. Gelombang otak yang sangat tepat untuk belajar dan meningkatkan kecerdasan adalah pada frekuensi 8-12 Hz  dan termasuk range gelombang infrasonik. Selain itu, pemanfaatan gelombang otak pada frekuensi ini telah diaplikasikan di bidang kesehatan karena dapat menghilangkan depresi klinis pada pasien. Frekuensi gelombang infrasonik (8-12 Hz) tidak mudah untuk diciptakan namun dipasaran telah beredar kaset CD gelombang alfa. Sehingga aplikasi pemanfaatannya cukup mudah.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh paparan frekuensi gelombang Infrasonik (8-12 Hz) terhadap peningkatan kecerdasan mencit dan untuk mengetahui pengaruh paparan frekuensi gelombang infrasonik (8-12 Hz)  terhadap viskositas darah mencit. Pengujian kecerdasan pada penelitian ini menggunakan labirin yakni dengan melihat lama waktu yang dibutuhkan mencit untuk melewati labirin, semakin cepat mencit melewati labirin maka mencit semakin cerdas. Untuk mengetahui viskositas darah mencit dengan melihat himatokrit  yaitu presentase darah yang berupa sel.Analisa dalam penelitian ini menggunakan Anova  dengan taraf signifikansi 5 %.  Diketahui bahwa gelombang infrasonik (8-12 Hz) mempengaruhi kecerdasan  dengan nilai signifikansinya sebesar 0 .000,  dan gelombang infrasonik (8-12 Hz)  juga mempengaruhi  viskositas darah dengan nilai signifikansinya sebesar 0 .000.
ANALISIS PENGARUH VARIASI SUHU dan WAKTU PADA PROSES HIDROLISIS TERHADAP KADAR GLUKOSA DALAM PEMANFAATAN Lemna minor SEBAGAI BIOETANOL Mayangsari, Vivi; Abtokhi, Ahmad
Jurnal Neutrino JURNAL NEUTRINO (Vol 7, No 1
Publisher : Department of Physics, Maulana Malik Ibrahim State Islamic University of Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.549 KB) | DOI: 10.18860/neu.v7i1.2635

Abstract

Energi terbarukan sangatlah diperlukan karena semakin meluasnya krisis energi sehingga memerlukan alternatif selain penggunaan bahan bakar fosil, penggunaan bioethanol merupakan alternatif yang baik karena banyak kelebihanya. Lemna minor merupakan salah satu tumbuhan yang berpotensi sebagai bioethanol, hal ini dapat dilihat dari kandungan glukosanya yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan waktu dan suhu pada proses hidrolisis terhadap nilai kadar glukosa serta mengetahui hubungan densitas terhadap kadar etanol. Proses ekstrasi glukosa menggunakan perbandingan volume HCl dengan kosentrasi 0,1 N, berat serbuk Lemna minor dan volume aquades yaitu 1:10:100 dengan variasi waktu ekstrasi 60, 90, dan 120 menit pada variasi suhu 60, 70, 80 °C dengan ukuran serbuk 60 mesh. Hasil penelitian ekstrasi hidrolisis terbaik pada menit ke-90 didapatkan panjang gelombang tertinggi 415 nm. Semua glukosa pada ekstrasi 90 menit difermentasi menggunakan bakteri Saccharomiches cerevisiae sebanyak 10% dari volume glukosa dengan waktu 144 jam, setelah fermentasi selesai sampel didestilasi untuk menghilangkan kadar air dan dihasilkan kadar ethanol terbaik 0,47% dengan densitas 0,9345 gr/ml3pada panjang gelombang larutan glukosa 316 nm.
PENGARUH VARIASI TEKANAN PENGEPRESAN DAN KOMPOSISI BAHAN TERHADAP SIFAT FISIS BRIKET ARANG Setiowati, Reni; Tirono, Mokhamad
Jurnal Neutrino JURNAL NEUTRINO (Vol 7, No 1
Publisher : Department of Physics, Maulana Malik Ibrahim State Islamic University of Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.622 KB) | DOI: 10.18860/neu.v7i1.2636

Abstract

Bahan bakar alternatif diperlukan untuk pengganti sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui.Salah satu bahan bakar alternatif tersebut yang dikembangkan adalah briket arang dengan memanfaatkan limbah biomassa.Pada penelitian ini dibuat briket arang dengan mengkaji pengaruh variasi tekanan pengepresan dan komposisi bahan terhadap sifat fisis briket arang. Proses karbonisasi pada tempurung kelapa 450ºC selama 15 menit. Serbuk kayu dikarbonisasi menggunakan klin drum selama 4-5 jam. Perbandingan komposisi bahan tempurung kelapa dengan serbuk kayu adalah sebagai berikut 75%:25%, 25%:75%, 50%:50%, 100%:0%, 0%: 100% dengan tekanan pengepresan 50 N/cm2, 100 N/cm2,150N/cm2. Pengeringan briket dilakukan di dalam oven dengan suhu 60°C selama 24 jam. Briket berbentuk silinder dengan diameter 5 cm.Hasil penelitian menunjukkan briket paling optimum dengan perbandingan komposisi bahan 100% tempurung kelapa menggunakan tekanan antara 100-150 N/cm2 dengan  nilai parameter uji sebagai berikut densitas 0.634 gr/cm3, kekuatan mekanik 43.167 N/cm2 dan lama pembakaran 64,39 menit.
ANALISIS FISIS MEMBRAN BIOFILTER ASAP ROKOK BERBAHAN BIJI KURMA UNTUK MENANGKAP RADIKAL BEBAS Rizqiyah, Bilkis; Muthmainnah, Muthmainnah; Syarifah, Umaiyatus; Mulyono, Agus
Jurnal Neutrino JURNAL NEUTRINO (Vol 7, No 1
Publisher : Department of Physics, Maulana Malik Ibrahim State Islamic University of Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (542.686 KB) | DOI: 10.18860/neu.v7i1.2638

Abstract

Rokok kretek merupakan salah satu produk budaya yang berurat akar pada kearifan lokal bangsa Indonesia. Merokok yang awalnya merupakan perlengkapan upacara adat telah bergeser menjadi kebiasaan umum dikalangan warga. Namun hingga saat ini isu pro-kontra rokok masih menjadi perbincangan hangat dikalangan masyarakat. Rokok yang terbuat dari tembakau jika dibakar akan menghasilkan beberapa reaksi kimia. Reaksi penguapan nikotin dan reaksi penguapan air. Nikotin yang menguap akan mengalami kondensasi kembali dalam paru-paru sehingga terjadi deposit nikotin yang menyebabkan penyakit kanker. Di sisi lain industri rokok yang berpijak pada kearifan lokal, mampu menjaga stabilitas perekonomian negara lewat sumbangsihnya dalam berbagai sektor salah satunya adalah Ekonomi. Komposit didefinisikan sebagai suatu sistem material yang tersusun dari campuran/kombinasi dua atau lebih unsur-unsur utama yang secara makro berbeda bentuk dan komposisi material namun tidak dapat dipisahkan. Biofilter komposit merupakan campuran dari beberapa bahan yang berasal dari alam dan diolah menjadi material komposit yang bertujuan untuk menyerap dan menghilangkan partikel radikal bebas yang terdapat di lingkungan. Kurma merupakan salah satu buah yang banyak dimanfaatkan dalam kedokteran ala nabi. Biji kurma mengandung senyawa-senyawa penting salah satunya fenolik bioaktif yang merupakan anti oksidan bagi makhluk hidup. Pada penelitian ini serbuk biji kuma digunakan sebagai membran komposit yang mampu menangkap beberapa jenis radikal bebas dari asap rokok. Pembuatan membran menggunakan biji kurma sebagai filler dengan variasi matriks PEG dan putuh telur. Variasi komposisi yang digunakan adalah 0.7 gram, 0.8 gram, 0.9 gram dan 1 gram filler dengan 0.3 ml PEG dan putih telur. Hasil menunjukkan bahwa pada komposisi yang sama membran komposit biofilter berbahan biji kurma dengan matriks PEG memiliki kemampuan menangkap lima radikal bebas yaitu Hidroperoxida, CO2-, C, Peroxy, O-2, CuOx, dan CuGeO3. Membran komposit biofilter berbahan biji kurma dengan matriks putih telur memiliki kemampuan menangkap empat radikal bebas yaitu CO2-, C, CuOx, CuGeO3.
PENINGKATAN DAYA KELUARAN SEL SURYA DENGAN PENINGKATAN TEMPERATUR PERMUKAAN SEL SURYA Priyanto, Budhi
Jurnal Neutrino JURNAL NEUTRINO (Vol 7, No 1
Publisher : Department of Physics, Maulana Malik Ibrahim State Islamic University of Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.464 KB) | DOI: 10.18860/neu.v7i1.2639

Abstract

Intensitas cahaya yang menyinari permukaan sel surya meningkatkan temperatur permukaan sel surya. Peningkatan temperatur meningkatkan daya keluaran sel surya dan didapatkan hubungan yang linier antara temperatur dan daya keluaran sel surya. Daya keluaran sel surya berbanding lurus dengan temperatur permukaan panel sel surya dan didapatkan peningkatan daya keluaran sebbesar 0,4377 per derajat celcius.
PENDUGAAN RESERVOIR SISTEM PANAS BUMI DENGAN MENGGUNAKAN SURVEY GEOLISTRIK, RESISTIVITAS DAN SELF POTENSIAL (Studi Kasus: Daerah Manifestasi Panas Bumi di Desa Lombang, Kecamatan Batang-Batang, Sumenep) Basid, Abdul; Andrini, Nita; Arfiyaningsih, Sofi
Jurnal Neutrino JURNAL NEUTRINO (Vol 7, No 1
Publisher : Department of Physics, Maulana Malik Ibrahim State Islamic University of Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.959 KB) | DOI: 10.18860/neu.v7i1.2640

Abstract

Meningkatnya kebutuhan energi listrik, berkurangnya produksi dan meningkatnya harga minyak, memacu banyak negara, termasuk Indonesia untuk mengurangi ketergantungan pada pada minyak dengan cara memanfaatkan energi panas bumi. Dari hasil survey dilaporkan bahwa di Indonesia terdapat 217 prospek panasbumi, yaitu di sepanjang jalur vulkanik mulai dari bagian Barat Sumatera, terus ke Pulau Jawa, Bali, Nusatenggara dan kemudian membelok ke arah utara melalui Maluku dan Sulawesi. Jika dihitung potensi daya yang dihasilkan mencapai ±27.000 MWe. Daya sebesar ini membuat Indonesia merupakan Negara yang memiliki 40% potensi panas bumi dunia, tetapi baru 3%. dari potensi panas bumi tersebut dimanfaatkan. Salah satu penelitian untuk mengetahui potensi sebaran panas bumi dilakukan di Desa Lombang Kecamatan Batang Batang Kabupaten Sumenep dengan menggunakan metode Geolistrik konfigurasi dipole-dipole dan Self Potensial (SP). Hasil penelitian dengan metode Geolistrik konfigurasi dipole-dipole menunjukkan bahwa letak air tanah berada pada kedalaman + 15 dan + 20 m di bawah permukaan tanah. Menurut teori gradient geothermal, semakin ke dalam pusat bumi, maka temperaturnya semakin tinggi pula. Demikian dengan prinsip hidrotermal yang seharusnya semakin ke bawah nilai resistivitas air semakin kecil karena konduktivitas air semakin besar. Dengan metode SP diperoleh sebaran data potensial daerah penelitian dengan nilai tertinggi mencapai 90 mV dan terendah -100 mV serta rata-ratanya 0,47 mV. Berdasarkan peta kontur isopotensial yang diperoleh dapat diinterpretasi bahwa daerah penelitian merupakan zona konduktif, yang diduga berasal dari mineral sulfida dalam fluida panas. Hal ini terindikasi dengan rendahnya nilai potensial yang terukur, yang secara numerik bernilai negatif dan aliran air panas dari reservoir cenderung mengalir dari barat ke timur. Dari kajian geologi, lokasi penelitian sama sekali tidak berhubungan dengan aktivitas geologi vulkanik. Panas bumi yang ada di area penelitian diklasifikasikan panas bumi low temperature karena suhunya tidak mencapai 125 °C. Panas bumi yang dihasilkan diduga disebabkan oleh adanya system geopressure.
PELANGGARAN CP UNTUK BAURAN PARTIKEL Bs;d DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA TEORI PELANGGARAN FLAVOR MINIMAL Bayu, Moch; Rani, Erika
Jurnal Neutrino JURNAL NEUTRINO (Vol 7, No 1
Publisher : Department of Physics, Maulana Malik Ibrahim State Islamic University of Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.952 KB) | DOI: 10.18860/neu.v7i1.2637

Abstract

Meson merupakan partikel yang disusun oleh satu quark (materi) dan satu anti-quark (anti-materi) yang terikat gaya nuklir kuat. Ada tiga partikel meson yang istimewa: meson B, meson D, dan meson K. Terpisah dari pembahasan meson D dan meson K. Meson B merupakan salah satu bagian dari keluarga partikel hadron yang sampai saat ini masih menjadi teka-teki oleh para fisikawan partikel. Salah satu masalah pada meson B adalah partikel ini mengalami pelanggaran CP pada saat meluruh. Hal ini mengidentifikasikan bahwa massanya mengalami bauran atau lebih tepatnya terdapat nilai asimetri antara keadaan materi dan keadaan antimaterinya. Suatu model atau pendekatan telah dikembangkan oleh para fisikawan untuk menyelidiki sacara teoritis terkait karakteristik partikel elementer, termasuk meson B. Model ini tidak lain dinamakan pelanggaran flavor minimal (MFV), yang mana ide dasarnya mengkaji keadaan suatu materi pada skala energi TeV (Tera electron Volt). Dengan menggunakan metode ini, bentuk operator, bentuk Lagrangian, kehadiran pelanggaran CP, dan bauran untuk partikel Bs;d dalam kerangka kerja teori pelanggaran flavor minimal dapat diperoleh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, bentuk operator bauran dapat dikontruksi dari kombinasi kopling Yukawa MFV, sedangkan bentuk Lagrangiannya dapat diperoleh dari bentuk operator bauran yang merupakan kombinasi linier dari konstanta ci. Jika enam koefisien c1, c2, c3, c4, c5 dan c6 didapat, maka harga M12 akan bisa ditentukan. Dari enam koefisien operator ini akan menyebabkan efek dalam partikel mixing Bs,d, jika .Untuk mengetahui ada tidaknya pelanggaran CP pada kasus ini bisa dilihat pada nilai fase, . Bila terdapat suatu pelanggaran CP, maka nilai fase haruslah . Sebaliknya jika, , maka tidak akan terjadi pelanggaran CP.

Page 1 of 1 | Total Record : 8